PaidVerts

Kamis, 06 Maret 2008

MEMANFAATKAN REVOLUSI DIGITAL

Prof. Dr. Roy Sembel, Smart_WISDOM@yahoogroups.com
Sandra Sembel, pemerhati dan praktisi pengembangan SDM
(ssembel@yahoo.com)

Apa yang akan Anda lakukan begitu Anda menyadari bahwa telepon genggam Anda tertinggal di rumah? Mungkin jika belum terlalu jauh dari rumah, Anda akan berusaha kembali untuk mengambilnya. Apa yang Anda lakukan jika komputer di rumah ataupun di kantor tiba-tiba `hang’ atau tidak bisa digunakan? Pasti Anda akan uring-uringan karena merasa `tidak bisa bekerja’ dan semangat kerja hilang terbawa komputer yang rusak tersebut. Ini membuktikan bahwa Revolusi digital sudah memasuki wilayah kehidupan Anda. Dan Anda tidak sendirian. Revolusi Digital memang sedang bergulir dengan deras. Revolusi ini dalam waktu singkat telah mengubah gaya hidup individu dan tatanan bisnis di berbagai bidang: pendidikan, ekonomi, politik, sosial dan budaya. Jika kita tidak cermat dan cerdas memanfaatkan revolusi ini, maka kita akan terlibas, terhempas dan frustrasi oleh dampak dari revolusi yang sedang bergulir tersebut. Bagi Anda yang ingin berbisnis di era Digital, inilah saat yang terbaik untuk memanfaatkan dampak dari revolusi digital ini. Bagaimana caranya? Ambilah manfaat dari informasi berikut.
Revolusi Digital menggulirkan produk dan jasa yang bisa dikonsumsi masyarakat luas dengan tiga ciri utama berikut: dimana saja, kapan saja, siapa saja dan yang juga penting adalah tanpa biaya alias gratis.

Gaya Berkomunikasi. Dengan jasa pos konvensional, untuk menyampaikan sebuah pesan (dalam surat atau kartu pos), bisa memakan waktu sehari sampai seminggu, tergantung jasa pos yang Anda pilih (jasa pengiriman kilat atau biasa). Sekarang, dengan jasa pos digital, pesan bisa disampaikan dalam waktu singkat, bahkan menit, detik bahkan real-time. Jika dulu, untuk mengirim pesan, kita harus menyediakan waktu dan energi untuk pergi ke kantor pos, sekarang, dari rumah bahkan dimanapun kita berada dengan alat digital yang kita miliki (komputer/palmtop/telepon genggam, fasilitas akses internet), setiap saat kita bisa mengirim pesan melalui email dengan menggunakan fasilitas wi fi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia. Kita juga tidak harus menunggu lama untuk mendapatkan jawaban dari pesan yang kita kirim. Dalam waktu singkat (bilangan menit atau detik), kita sudah bisa mendapatkan jawaban dari pesan yang kita kirim. Singkatnya, revolusi digital membuat komunikasi menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih fleksible dalam tempat dan waktu.

Gaya Belajar. Untuk belajar atau mendapatkan informasi, kita harus menyisihkan waktu dan tenaga untuk pergi ke tempat belajar (sekolah, tempat kursus, ataupun tempat pelatihan). Waktu belajar juga telah ditentukan oleh penyelenggara pelatihan. Kita tidak bisa datang kapan saja, tetapi harus datang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Jika pada waktu yang bersamaan kita ada acara yang perlu dihadiri, maka kita harus memilih, acara mana yang akan kita korbankan, dan mana yang akan kita hadiri. Kita tidak bisa memilih keduanya. Selain itu, nara sumber informasi dan belajar juga terbatas. Untuk gaya belajar di kelas, tentu saja nara sumber hanya terbatas pada guru atau trainer yang mengajar kelas kita.
Sebaliknya, dengan bergulirnya revolusi digital, dan berkembangnya gaya belajar elektronik, kita bisa memperkaya gaya belajar di kelas (yang waktunya terbatas, tempat terbatas dan nara sumber terbatas) dengan gaya belajar digital—atau yang lebih dikenal dengan istilah e-learning (kita bisa belajar kapan saja, dimana saja dan dari siapa saja yang pakar dibidangnya). Intinya, revolusi digital membuat belajar menjadi lebih terarah secara individu. Kita bisa memilih materi yang benar-benar kita perlukan—melewatkan materi yang sudah kita pahami, sehingga kita tidak perlu membuang waktu ikut belajar hal-hal yang sudah kita pahami. Revolusi digital juga membuat belajar menjadi lebih kaya: pembelajaran dikelas tidak perlu berhenti dikelas, tetapi bisa kita perluas dengan belajar di luar kelas dengan waktu yang lebih fleksibel (disesuaikan dengan waktu dan kegiatan kita diluar kelas), dan nara sumber yang lebih luas (misalnya: kita bisa menghubungi pakar yang lain melalui email, sms, telepon, fax, belajar dari karya digital mereka yang dipublikasi secara on-line, kita bahkan bisa melihat ceramah mereka secara online, tanpa harus terbang ke tempat mereka memberi ceramah melalui Digital conferencing).

Gaya Berekreasi. Gaya berekreasipun telah lebih diperkaya dengan bergulirnya revolusi digital. Dengan program Virtual Reality, kita bisa `bersimulasi’ untuk bermain ski di pegunungan Alpen, kita juga bisa `mengunjungi’ kota-kota dunia dan melihat karya-karya seni di berbagai bidang seni. Selain itu, kita juga bisa bermain `game’ dengan lawan main yang berada di belahan dunia yang berbeda (tanpa harus bertemu fisik dengan mereka). Untuk film dan musikpun bisa kita nikmati tanpa harus pergi ke bioskop ataupun ke toko kaset untuk membeli CD, Kasetnya. Kita tinggal memilih mana yang kita sukai, dan memutarnya. Untuk pilihan tempat menikmati juga beragam, kita bisa menikmati rekreasi dimana saja, di mobil, di kantor, di rumah, bahkan ketika kita berada ribuan feet di atas permukaan bumi (di pesawat terbang). Nah, kita tidak harus menunggu sampai kita bisa ambil cuti dari pekerjaan kita. Sambil menunggu waktu meeting dengan klien, sambil menikmati perjalanan menuju tempat kita harus mengadakan meeting atau memberikan pelatihan, kita juga bisa menyisihkan sedikit waktu untuk `berekreasi’ (main game, mendengar musik atau menonton film). Dengan revolusi digital, gaya berekreasi bisa menjadi lebih kaya, dan lebih fleksibel dalam waktu dan tempat.

Gaya berbisnis. Nah, untuk urusan yang menyangkut dengan pekerjaan, revolusi digital lebih memberi kemudahan dalam penyelesaian pekerjaan: Untuk membuat materi presentasi yang interaktif, kita tinggal memilih program yang telah disediakan, memasukan materi yang ada, dan gambar yang kita punya, maka bahan presentasi dengan tampilan profesional bisa kita selesaikan. Dalam urusan yang menyangkut biaya juga banyak yang bisa kita hemat. Untuk berbicara dengan klien atau pimpinan yang berada di daerah, negara, bahkan benua yang berbeda, kita tidak perlu bingung menunggu mereka kembali, kita tinggal mengatur tanggal dan jam untuk berbicara, dan
pembicaraan bisa kita lakukan dengan cara digital conference atau telephone conference. Dengan cara ini kita bisa secara langsung berbicara dengan orang-orang yang ingin kita hubungi, bahkan kita bisa melakukannya dengan `tatap muka’ tanpa harus menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga untuk mengadakan perjalanan yang jauh dari negara kita ke negara lain tempat mereka bermukim. Untuk urusan proposal dan penawaranpun bisa juga kita lakukan secara digital, bahkan cara ini menjadi lebih menarik karena efek multi-media yang lebih interaktif dengan warna-warni, disain, serta animasi yang lebih interaktif. Namun, tentu saja gaya berbisnis di era digital juga memiliki berbagai tantangan yang besar. Pengusaha diharuskan menjadi lebih kreatif untuk memperkenalkan jasa dan produknya. Pengusaha juga dituntut untuk lebih peka pada kebutuhan konsumen akhir yang cenderung menginginkan segala sesuatunya untuk lebih baik, lebih cepat, lebih menarik dan yang lebih penting juga seringkali mereka menginginkannya dengan `gratis’.

Mudah-mudahan informasi tentang revolusi digital ini bisa menjadi bahan renungan awal tahun untuk membuat rencana usaha kedepan yang memperhatikan dan memanfaatkan keuntungan yang bisa digali dari bergulirnya revolusi digital. Sukses untuk kita semua.

Tidak ada komentar: